Para agen ini meyakini bahwa Jimat Kalimasada mampu mengubah "Perintah Utama," landasan kehidupan mereka, dan menjadi kunci keselamatan peradaban mereka. Dalam pementasan ini, penonton diajak untuk menjelajahi dimensi waktu yang penuh dinamika, didukung dengan desain panggung yang modern dan visual yang menakjubkan.
Di samping itu, meskipun mengusung tema futuristik, Teater Koma tetap menjaga elemen-elemen khas yang sudah menjadi identitas mereka, seperti kostum berwarna-warni yang menawan, musik yang menghibur, serta tarian teatrikal yang lebay dan humor yang tetap relevan dengan konteks sosial saat ini. Sebagai contoh, penonton bisa menyaksikan bagaimana Semar berkomunikasi jarak jauh dengan bantuan teknologi yang dia sebut "Semarphone," serta teknik bertarungnya yang terkenal, "ajian kentut," yang menjadi bahan tertawaan di pertunjukan.
Skenografer untuk pementasan ini, Deden Bulqini, menyatakan bahwa konsep skenografi yang akan diterapkan bertujuan menciptakan pengalaman visual yang interaktif dan responsif. "Kami ingin set panggung tidak hanya sekadar latar, tetapi juga berkontribusi terhadap keseluruhan alur cerita," jelas Deden.