2. Kurangnya Dukungan dan Kesadaran
Kurangnya dukungan dan kesadaran dari berbagai pihak dapat menghambat upaya pelestarian mainan tradisional. Tanpa adanya dukungan dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum, upaya melestarikan mainan tradisional dapat mengalami kendala dalam hal pendanaan, promosi, dan pelatihan. Oleh karena itu, kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting untuk memastikan kelangsungan pelestarian mainan tradisional.
3. Penurunan Keterampilan Tradisional
Penurunan keterampilan dalam pembuatan mainan tradisional merupakan tantangan serius. Banyak pengrajin tradisional yang semakin berkurang jumlahnya, dan keterampilan mereka tidak lagi diwariskan kepada generasi muda. Untuk mengatasi hal ini, program pelatihan dan kursus keterampilan harus diadakan untuk menjaga agar teknik dan pengetahuan tentang pembuatan mainan tradisional tetap hidup.
Melestarikan mainan tradisional adalah upaya penting untuk mempertahankan budaya dan warisan kultural Indonesia. Dengan mengintegrasikan pendidikan, dukungan bagi pengrajin, penggunaan teknologi, dan penyelenggaraan acara budaya, serta menghadapi tantangantantangan yang ada, kita dapat memastikan bahwa mainan tradisional tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang. Melalui kerja sama dan komitmen dari semua pihak, kita dapat menjaga agar kekayaan budaya Indonesia tetap terjaga dan berkembang.