Tidak hanya itu, Kartel Sinaloa juga dituduh sebagai pemasok utama fentanil, zat yang menyebabkan 100.000 kematian setiap tahun di AS. Penangkapan El Mayo yang menghadapi berbagai tuduhan pidana terkait kejahatan terorganisir, pencucian uang, dan perdagangan narkoba, di AS diyakini akan memicu gelombang kekerasan baru di Meksiko.
Berdasarkan laporan media, Zambada mengaku tidak bersalah terhadap tuduhan di Pengadilan Federal AS dan akan menjalani sidang kedua pada 31 Juli mendatang. Para ahli percaya bahwa kehilangan Zambada bisa menyebabkan perang internal dalam tubuh kartel yang memiliki jangkauan global tersebut. Selain itu, penangkapan atau pembunuhan para raja narkoba sebelumnya telah membuka jalan bagi generasi muda pengedar narkoba Sinaloa yang lebih kejam.
Karena itu, pemerintah Meksiko memutuskan untuk mengerahkan 200 anggota pasukan khusus ke Culiacan, ibu kota negara bagian Sinaloa, pada Jumat, 26 Juli 2024. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap potensi eskalasi kekerasan yang tinggi di seluruh Meksiko, seperti yang diungkapkan oleh Vanda Felbab-Brown, seorang peneliti senior di Strobe Talbott Center for Security, Strategy and Technology di Brookings Institute. Dia memperingatkan bahwa kondisi ini akan berdampak buruk baik bagi Meksiko maupun AS, dan meningkatkan peran kartel Generasi Baru Jalisco yang lebih kejam.