Kementerian Pertahanan Nasional Meksiko telah mengirimkan 200 tentara elit ke Negara Bagian Sinaloa, barat laut Meksiko, sebagai langkah untuk memperkuat keamanan setelah penangkapan bos besar Kartel Sinaloa, Ismael Zambada atau El Mayo, di Amerika Serikat (AS). Aksi ini dilakukan pada Jumat, 26 Juli 2024, sebagai respons atas penangkapan Zambada di AS.
Pasukan tersebut berasal dari Korps Pasukan Khusus Meksiko yang memiliki tugas khusus dalam menangani ancaman keamanan nasional, terorisme, dan penyelamatan sandera. Tindakan ini diambil setelah penangkapan Zambada dan juga putra rekannya dahulu, Joaquin "Chapo" Guzman, di Negara Bagian Texas, AS. Kelompok kriminal, terutama Kartel Sinaloa, dikenal sering menggunakan kekerasan sebagai respons terhadap penangkapan pemimpin mereka dan melancarkan serangan terhadap masyarakat.
Kartel Sinaloa bahkan melancarkan serangan setelah penangkapan Ovidio Guzman, salah satu putra Chapo dan pemimpin kartel, yang mengakibatkan 15 orang tewas. Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, bahkan memerintahkan pembebasan Ovidio untuk menghindari terjadinya kekerasan lebih lanjut. Namun, pada Januari 2023, Ovidio kembali ditangkap dan kartel merespons dengan penembakan, pembakaran mobil, pemblokiran jalan, serta bentrokan dengan militer dan polisi yang menelan korban jiwa.