Tampang

Gelombang Protes #IndonesiaGelap: Memahami Akar Masalah dan Respons Masyarakat

24 Feb 2025 21:33 wib. 18
0 0
Gelombang Protes #IndonesiaGelap: Memahami Akar Masalah dan Respons Masyarakat

Tampang.com | Akhir Februari 2024, dunia media sosial diramaikan oleh tagar #IndonesiaGelap yang booming hingga mencapai lebih dari tiga juta unggahan di platform X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Tagar ini bukan sekadar tren, tetapi ia merupakan wadah protes masyarakat atas sejumlah kebijakan dan program pemerintah yang menuai banyak kritik dan kontroversi. Selain #IndonesiaGelap, muncul pula tagar #KaburAjaDulu yang mengekspresikan kekecewaan mendalam masyarakat terhadap pemerintah yang dianggap tidak peka terhadap aspirasi dan keresahan rakyat.

Momentum tagar ini semakin memanas dengan gelombang aksi demonstrasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga pekerja. Mereka turun ke jalan untuk mengungkapkan suara dan harapan mereka, menuntut perubahan yang lebih baik.

Untai Keresahan yang Melahirkan #IndonesiaGelap

Kemunculan tagar #IndonesiaGelap dipicu oleh beragam masalah yang berdesakan di tengah pemerintahan Prabowo-Gibran yang baru berjalan 100 hari. Banyak kebijakan dan program di bawah kepemimpinan mereka yang dipandang kontroversial, sehingga memunculkan pertanyaan dan kritik dari berbagai kalangan. Isu-isu yang menjadi sorotan meliputi kebijakan efisiensi anggaran yang dinilai merugikan pendidikan dan kesehatan, kenaikan harga BBM, serta berbagai kebijakan yang berpotensi menekan daya beli masyarakat. 

Ketidakpuasan masyarakat semakin memuncak, apalagi ketika rakyat merasakan dampak langsung dari isu-isu seperti melemahnya nilai tukar rupiah dan fenomena PHK masal yang terjadi di banyak daerah. Dalam situasi inilah, tagar #IndonesiaGelap merepresentasikan kegelisahan kolektif yang meningkat dari waktu ke waktu.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?