Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Beky Mardani, menyampaikan harapannya agar lembaga adat di Jakarta dapat berperan sebagai wadah penyalur aspirasi masyarakat sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Menurutnya, keberadaan lembaga adat tidak hanya penting dalam melestarikan budaya, tetapi juga dalam membangun komunikasi efektif antara pemerintah dan warga. “Misalnya soal partisipasi masyarakat, aspirasi hingga upaya penyelesaian konflik, lembaga adat bisa menjadi saluran yang tepat,” ujarnya di Jakarta, Ahad. Beky menekankan bahwa fungsi seperti ini sudah lama dijalankan oleh lembaga adat di berbagai daerah, sehingga Jakarta seharusnya juga memiliki peran serupa yang kokoh dan terstruktur.
Saat ini, pembentukan lembaga adat di Jakarta masih berada pada tahap pembahasan intensif antara berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh Betawi dan pemerintah daerah. Beky menuturkan, meskipun prosesnya belum final, sudah ada kesepakatan prinsip dan benang merah yang kuat di antara para pihak terkait. Ia merujuk pada berbagai seminar dan diskusi terarah yang telah dilakukan, yang intinya menempatkan lembaga adat sebagai mitra strategis Pemprov DKI Jakarta. Lembaga ini nantinya diharapkan dapat membantu merawat, mengembangkan, dan melestarikan kebudayaan Betawi secara berkelanjutan, sekaligus menjadi penghubung yang menjamin adanya kolaborasi dan partisipasi aktif dari masyarakat.