Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menegaskan bahwa penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) hingga mencapai 200.000 unit masih dalam proses di Kementerian Keuangan.
Airlangga tidak memberikan detil mengenai proses tersebut, namun ia memastikan bahwa peningkatan kuota dari sebelumnya 166.000 unit pada tahun ini menjadi 200.000 unit sudah merupakan keputusan yang telah diambil oleh pemerintah.
"FLPP masih menunggu koordinasi di Kementerian Keuangan, karena program ini menggunakan anggaran. Jadi itu masih dalam proses, dan tidak ada yang dapat kita lakukan selain menunggu. Proses tersebut sudah dijalankan dan merupakan keputusan pemerintah," ujar Airlangga dalam acara sarasehan bersama Kadin di Menara Kadin, Rabu (2/10/2024).
Airlangga juga menjelaskan bahwa peningkatan kuota tersebut dilakukan mengingat kuota FLPP telah mencapai target 166.000 unit pada tahun ini.
Sebagai informasi tambahan, sasaran dari program FLPP adalah MBR yang berusia minimal 21 tahun atau telah menikah dengan batasan penghasilan bulanan maksimum sebesar Rp8 juta, mengacu pada keputusan Menteri PUPR No 242/KPTS/M/2020. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mengalokasikan dana sebesar Rp13,72 triliun untuk program FLPP, dengan target penyaluran sebanyak 166.000 unit rumah kepada MBR.