Lebih lanjut, Dedi memastikan akan ada sanksi bagi anak-anak yang melanggar ketentuan jam malam ini. Selain itu, guru bimbingan konseling di sekolah akan memanggil siswa-siswi yang melanggar peraturan tersebut untuk diberikan pendidikan yang sesuai. “Model-model pembinaan yang pernah diterapkan akan kami terus kembangkan,” katanya dengan optimisme.
Gubernur Dedi juga yakin bahwa kebijakan ini akan memberikan dampak positif terhadap anak-anak. Ia menyebutkan bagaimana program pengiriman anak-anak bermasalah ke barak militer telah menunjukkan hasil, dengan indikasi menurunnya angka tawuran, meningkatnya kehadiran anak-anak di sekolah, serta anak-anak yang berjalan kaki ke sekolah. “Penggunaan knalpot brong di motor juga mengalami penurunan. Namun, ini memerlukan konsistensi agar hasilnya bertahan,” tegas Dedi dalam memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda di Jawa Barat.