Maria menekankan, data tidak boleh berhenti sebagai laporan tahunan semata, melainkan harus menjadi “bahan bakar perjuangan” untuk menciptakan ekosistem yang berpihak pada korban, memperkuat layanan, menegakkan hukum yang adil, serta melawan budaya yang menormalisasi kekerasan.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengapresiasi upaya Komnas Perempuan yang menghadirkan Sintas Puan, sebuah sistem dokumentasi kekerasan terhadap perempuan yang lebih mendalam. Sementara itu, FPL menghadirkan Titian Perempuan, yang menghimpun data langsung dari lapangan melalui jejaring layanan berbasis masyarakat.
Kementerian PPPA sendiri telah mengoperasikan Simfoni PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) sebagai basis data nasional kasus kekerasan. Karena itu, interoperabilitas atau keterhubungan antar-sistem menjadi sangat penting agar tiga platform tersebut Simfoni PPA, Sintas Puan, dan Titian Perempuan dapat saling melengkapi.