FSGI menilai berbagai program seperti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, Pramuka, dan Palang Merah Remaja sudah ada untuk menangani siswa bermasalah. Jika kurang berhasil, evaluasi perlu dilakukan daripada langsung mengirim siswa ke barak militer. Ketua Umum FSGI Fahmi Hatib juga menekankan pentingnya melibatkan berbagai instansi seperti Dinas Sosial dan BNN, bukan hanya TNI.
Gubernur Lemhannas Ace Hasan Syadzily mengingatkan risiko program ini yang bisa membuat anak jadi “petantang-petenteng” atau mengalami trauma. Ia juga menyoroti potensi stigma negatif pada anak yang dianggap “nakal” dan menekankan perlindungan hak anak.