Pada pukul 07.04 WIB, kembali terjadi erupsi yang disertai dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak. Kolom abu yang teramati kini tampak lebih tebal, berwarna putih dan kelabu, juga mengarah ke utara. Laporan mencatat bahwa aktivitas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berlangsung selama 130 detik, menandakan kekuatan letusan yang signifikan.
Liswanto menegaskan bahwa Gunung Semeru saat ini berada dalam status Waspada atau Level II. Dalam keadaan ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk keselamatan masyarakat. Mereka dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius delapan kilometer dari puncak. Selain itu, masyarakat diimbau untuk menjauhi area sepanjang tepi sungai di Besuk Kobokan, sejauh 500 meter, untuk menghindari bahaya perluasan awan panas dan aliran lahar yang mungkin mencapai jarak 13 kilometer dari puncak.
Pengamatan juga menunjukkan perlunya kewaspadaan terhadap ancaman awan panas, guguran lava, serta lahar hujan yang mungkin terbawa aliran sungai atau lembah yang bersumber dari puncak Gunung Semeru. Masyarakat disarankan untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah maupun puncak gunung, mengingat risiko bahaya dari lontaran batu pijar yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik.