Kabar mengenai kebocoran pada Kereta Cepat Whoosh pun menjadi perhatian publik, mengingat proyek kereta cepat ini merupakan salah satu proyek infrastruktur yang sangat diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat di Indonesia.
Data-data yang diperoleh menunjukkan bahwa pembangunan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) telah menelan biaya yang cukup besar. Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), total biaya proyek pembangunan kereta ini mencapai 6,7 miliar dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp 94,7 triliun.
Selain itu, proyek ini juga menarik banyak perhatian karena melibatkan pihak asing, yakni China Railway Corporation (CRC), sebagai salah satu pihak dalam konsorsium pengembang infrastruktur kereta ini. Dalam proyek ini, pihak China turut memberikan teknologi terbaru dalam pengembangan kereta cepat.
Di samping itu, keberadaan Kereta Cepat Whoosh diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah yang dilaluinya, baik dari sisi pariwisata maupun perekonomian lokal. Dengan konektivitas yang lebih baik, diharapkan wilayah-wilayah yang dilalui oleh Kereta Cepat Whoosh dapat lebih mudah diakses, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah tersebut.