Penggunaan jasa joki di dunia pendidikan saat ini tengah menjadi perbincangan hangat. Jasa joki ini dapat ditemukan dengan mudah di dunia maya, dan memiliki pasar tersendiri, baik untuk tugas, skripsi, maupun ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN) favorit. Salah satu joki, dengan fiktif nama Vio, telah mengakui bahwa ia pernah tanpa sengaja bekerja bagi sebuah perusahaan yang menyediakan jasa joki untuk ujian masuk ke PTN.
Menurut Vio, seseorang yang menggunakan jasa joki harus siap untuk mengeluarkan uang dalam jumlah besar, hingga ratusan juta rupiah, jika berhasil diterima di PTN yang diinginkan. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa para joki hanya mendapatkan persenan kecil, yakni 10 persen dari pembayaran pemakai jasa. "Aku ingat waktu itu mereka harus membayar sekitar Rp350 juta. Dari jumlah itu, para joki hanya mendapat 10 persen," ujar Vio kepada CNNIndonesia.com pada Kamis (25/7).
Saat menjalankan 'tugasnya', Vio biasanya bekerja bersama beberapa joki lainnya. Mereka bekerja sama dalam memberikan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan dalam soal. "Jadi kita yang mengerjakan untuk 6 orang, kemudian mendistribusikan jawabannya. Kami menyampaikan jawaban melalui Zoom meeting," tambahnya.