Tidak hanya dalam hal penyebaran agama, Kerajaan Samudra Pasai juga dikenal karena keberhasilannya dalam mengembangkan hubungan dagang maritim. Posisinya yang strategis di pesisir utara Sumatera memberikan akses yang baik untuk menjalin hubungan perdagangan dengan negara-negara seberang laut, seperti India, Cina, Arab, dan Persia. Di samping itu, kerajaan ini juga terlibat dalam perdagangan rempah-rempah, yang pada saat itu menjadi komoditas yang sangat bernilai.
Namun, kejayaan Kerajaan Samudra Pasai tidak bertahan selamanya. Pada abad ke-14, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran sebagai akibat dari serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga, terutama Majapahit, serta hilangnya statusnya sebagai pusat perdagangan rempah-rempah akibat langsungnya rute perdagangan. Akhirnya, pada abad ke-16, kerajaan ini pun jatuh ke tangan Kesultanan Aceh yang baru berdiri.
Kerajaan Samudra Pasai memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sejarah Indonesia, terutama dalam hal penyebaran agama Islam dan kemajuan perdagangan maritim. Meskipun kerajaan ini telah lama lenyap, warisan sejarahnya tetap terus hidup dan menjadi bagian dari identitas Aceh dan Indonesia. Dengan memahami peran dan pengaruh Kerajaan Samudra Pasai, kita dapat lebih menghargai warisan maritim Islam pertama di Nusantara.