"Saya mengapresiasi Pak Menteri PUPR beserta jajaran dan para pekerja yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan proyek bandara ini. Kontribusi ini amat sangat berarti bagi kemajuan negeri," tuturnya. Terkait curah hujan yang tinggi di kawasan IKN, Budi Karya mendapatkan penjelasan lengkap dari Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui video conference yang dilakukan dari rumah dinasnya di IKN.
Diungkapkan Dwikorita, sejak tanggal 1 Juni 2024 sampai 12 Juni 2024 dikala Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) belum diterapkan, kejadian hujan terus terjadi di IKN. Kemudian setelah ada penerapan TMC, tanggal 14 Juni 2024 sampai tanggal 16 Juni 2024 praktis tidak ada hujan. Akan tetapi, pada tanggal 7 Juli 2024, sebenarnya sudah ada peringatan dini tentang fenomena Madden Julian Oscillation, yakni semacam anomali cuaca yang notabene sudah terprediksi beberapa hari sebelumnya. "Memang tampaknya dengan anomali yang sangat kuat, ini (hujan) tidak bisa ditanggulangi," pungkas Dwikorita.
Menindaklanjuti masalah ini, Budi Karya Sumadi berinisiatif untuk berkoordinasi dengan BMKG serta lembaga-lembaga terkait lainnya untuk merencanakan strategi yang lebih matang dalam mengatasi tantangan cuaca yang dihadapi dalam proyek pembangunan Bandara IKN. Pasalnya, pembangunan infrastruktur yang memadai merupakan kunci utama dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Dalam hal ini, Bandara IKN menjadi proyek yang sangat strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga menegaskan bahwa badai cuaca ekstrem yang terjadi merupakan fenomena alam yang tidak bisa diprediksi dengan sempurna. Namun, dengan terus mengembangkan teknologi modifikasi cuaca dan melakukan koordinasi yang baik antar lembaga terkait, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem ini dapat diminimalisir dalam proses pembangunan Bandara IKN dan juga kegiatan-kegiatan lainnya di wilayah Kalimantan Timur.
Dalam konteks ini, modifikasi cuaca menjadi sebuah solusi dalam meminimalisir hambatan-hambatan yang terjadi akibat cuaca ekstrem, seperti hujan terus-menerus, yang dapat mengganggu kelancaran proyek pembangunan. Sehingga, upaya-upaya modifikasi cuaca menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan kelancaran pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan Bandara IKN.