Tampang

Jakarta dan Kota Pesisir Dunia di Ambang Tenggelam: Apakah Kiamat Iklim Sudah Dekat?

20 Feb 2025 13:36 wib. 53
0 0
Jakarta dan Kota Pesisir Dunia di Ambang Tenggelam: Apakah Kiamat Iklim Sudah Dekat?
Sumber foto: iStock

Mengapa Bangunan di Miami Tenggelam?

Tanah di Miami sebagian besar terdiri dari batu kapur berpori, sedimen lepas, dan pasir. Kombinasi material ini membuatnya mudah mengalami pemadatan di bawah tekanan berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% bangunan yang mengalami penurunan permukaan tanah dibangun setelah 2014, yang berarti konstruksi terbaru justru mempercepat proses tenggelamnya tanah.

Profesor Pietro Milillo dari University of Houston menjelaskan bahwa tekanan dari pembangunan gedung pencakar langit di Miami tidak hanya berdampak pada tanah di bawah bangunan tersebut, tetapi juga merembet hingga area sekitar 320 meter jauhnya. Ini berarti bahwa setiap proyek konstruksi besar dapat memicu dampak yang lebih luas dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya.

Dampak Jangka Panjang: Tenggelamnya Kota Pesisir?

Para ahli menegaskan bahwa jika tren ini tidak ditangani dengan serius, kota-kota pesisir seperti Jakarta dan Miami dapat menghadapi konsekuensi yang mengerikan. Penurunan tanah yang berkelanjutan dapat menyebabkan retakan pada fondasi bangunan, melemahkan struktur pendukung, hingga berujung pada keruntuhan gedung.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Houston juga mengungkapkan bahwa sekitar 70% gedung baru di Pantai Sunny Isles, Miami, menunjukkan penurunan tanah yang signifikan. Hal ini semakin menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh para perencana kota dan pembuat kebijakan dalam menjaga infrastruktur kota tetap aman.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Untuk mencegah skenario terburuk, sejumlah langkah bisa diterapkan, di antaranya:

  1. Regulasi Konstruksi yang Lebih Ketat - Pemerintah perlu memberlakukan aturan yang lebih ketat terkait pembangunan di daerah pesisir. Penilaian geoteknik yang mendalam harus menjadi syarat wajib sebelum memulai proyek konstruksi.
  2. Pemantauan Jangka Panjang - Program pemantauan terus-menerus terhadap penurunan permukaan tanah perlu diterapkan agar tindakan pencegahan dapat dilakukan sebelum kondisi menjadi kritis.
  3. Pemanfaatan Teknologi Mutakhir - Teknologi seperti InSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar) dapat membantu mendeteksi perubahan kecil pada permukaan tanah dan memberikan data akurat untuk langkah mitigasi lebih lanjut.
  4. Perencanaan Kota Berbasis Data - Data geologi harus menjadi bagian penting dalam perencanaan kota agar pembangunan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor risiko jangka panjang.
  5. Meningkatkan Kesadaran Publik - Edukasi kepada masyarakat tentang dampak perubahan iklim dan penurunan permukaan tanah dapat mendorong partisipasi dalam menjaga lingkungan dan mendukung kebijakan yang lebih berkelanjutan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?