Dalam sebuah keterangan pers resmi yang dirilis pada awal Juni, ISS menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penunjukan kembali Son. Dalam keterangannya, mereka menyoroti kinerja perusahaan yang dinilai kurang memuaskan dalam memberikan pengembalian investasi bagi para pemegang saham. Alasan ini menjadi poin krusial yang mempengaruhi perubahan signifikan dalam tingkat dukungan investor terhadap Son.
Tak hanya CEO, salah satu direktur eksternal Softbank, Kenneth Siegel, turut mengalami penurunan signifikan dalam tingkat dukungan untuk penunjukan kembali. Siegel, yang mendapat dukungan sebesar 68,46%, jauh dari angka 66,9% yang dia terima pada tahun sebelumnya. Sebagai managing partner dari firma hukum Morrison Foerster di Tokyo, Siegel terlibat dalam kesepakatan-kesepakatan penting yang melibatkan Softbank dalam kurun waktu yang cukup lama. Namun, penurunan dukungan investor menunjukkan adanya pergeseran pandangan terhadap kinerja dan manajemen perusahaan yang tengah terjadi.
Softbank dikenal sebagai salah satu perusahaan investasi teknologi yang sangat aktif dalam melakukan sejumlah investasi, terutama pada startup dan perusahaan teknologi dunia. Di Indonesia, beberapa perusahaan yang mendapat suntikan investasi dari Sofbank antara lain Alodokter, GoTo, Ajaib, Grab Indonesia, dan Modalku. Investasi yang dilakukan oleh Sofbank menjadi penting bagi pertumbuhan perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia dan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi ekosistem bisnis di negara ini.