Di tengah tantangan kehidupan, kisah Maesa Gita Putri, seorang siswi berusia 18 tahun dari SMK Canda Bhirawa Pare di Kediri, Jawa Timur, mampu memberikan inspirasi yang tak terduga. Maesa, yang kini duduk di kelas 12, tidak hanya mengejar pendidikan di bidang Teknik Komputer Jaringan (TKJ), tetapi juga menjalani pekerjaan sampingan yang sesungguhnya tidak berhubungan dengan jurusannya. Sepulang sekolah, dia bertransformasi menjadi seorang tukang cukur di Stylish Barbershop Pare. Maesa tidak merasa malu dengan pekerjaannya, meskipun banyak orang di luar sana mungkin menganggapnya biasa-biasa saja. “Ngapain malu? Selama positif kan tidak apa-apa. Barber itu keren, loh. Menurut saya sih,” katanya kepada Kompas.com. Dia bahkan dengan berani berjalan dengan seragam sekolahnya menuju barbershop, yang kebetulan terletak tidak jauh dari sekolah.
Keberaniannya ini didukung penuh oleh keluarga dan lingkungan sekitar. Hal ini membuatnya merasa nyaman untuk menjalani pekerjaan yang mungkin dianggap aneh oleh sebagian orang. Dari sekolah, Maesa juga sering membantu teman-temannya yang ingin memperbaiki penampilan rambut mereka. Gaya rambut pendek dan kasual yang dia pilih bukan hanya sekadar tren, melainkan mencerminkan kecintaannya terhadap dunia potong rambut yang sudah menggelora sejak kecil. Rasa ingin tahunya mendorongnya untuk mengikuti pelatihan barbershop ketika dia masih kelas 11. Dalam pelatihan tersebut, Maesa belajar banyak hal, mulai dari teknik potong rambut hingga interaksi sosial. Dia mulai terjun dalam dunia cukur secara profesional dan mendapatkan banyak pengalaman, baik positif maupun negatif. Meski pernah menghadapi kritik, Maesa yakin bahwa profesi ini menjanjikan, baik dalam hal penghasilan maupun kesempatan untuk bersosialisasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.
