Selain itu, program ini juga menyediakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 21 kWp dan mikrohidro, yang membantu menekan biaya operasional sistem pengairan. Menariknya, mikrohidro yang diterapkan menggunakan limbah non-B3 berupa gulungan selang bekas dari mobil distribusi avtur AFT Pertamina Ngurah Rai.
Desa Energi Berdikari (DEB) Meningkatkan Ketahanan Pangan
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari (DEB) yang digagas Pertamina. Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menjelaskan bahwa Desa Uma Palak Lestari merupakan salah satu dari 172 DEB yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 31 DEB fokus pada tema ketahanan pangan, termasuk yang ada di desa ini.
"Pemanfaatan energi terbarukan di DEB Uma Palak Lestari juga berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 27,3 ton CO2 ekuivalen per tahun," ujar Fadjar. Selain itu, 408 petani, termasuk 24 perempuan petani, merasakan manfaat langsung dari program ini. Manfaat yang dirasakan meliputi akses ke energi terbarukan (EBT), pelatihan pertanian organik, dan peningkatan peluang ekonomi melalui pengembangan wisata dan produk pertanian.
Peningkatan Produktivitas dan Ekonomi Desa
Program DEB di Desa Uma Palak telah berhasil meningkatkan produksi padi organik sebanyak 2,3 kali lipat, dari 5,1 ton per hektar menjadi 7,5 ton per hektar. Kini, seluas 5 hektar sawah padi organik dikelola secara berkelanjutan, dengan omzet mencapai Rp 476 juta per tahun. Warga desa juga memanfaatkan traktor elektrik untuk mengolah sawah, yang mengurangi biaya operasional dari semula Rp 25.000 per are menjadi Rp 15.000 per are.