Tampang.com | Di tengah klaim pemerintah soal keberhasilan menjaga ketahanan pangan, fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Indonesia kembali membuka keran impor beras dalam jumlah besar. Padahal, berulang kali dinyatakan bahwa produksi nasional mencukupi kebutuhan. Lalu mengapa beras impor tetap membanjiri pasar?
Pemerintah Klaim Produksi Aman, Tapi Impor Jalan Terus
Pemerintah melalui Bulog dan Kementerian Pertanian mengklaim bahwa produksi beras nasional mencukupi. Namun di sisi lain, impor dari negara seperti Thailand, Vietnam, dan Pakistan terus dilakukan, bahkan dengan volume yang meningkat dari tahun ke tahun.
“Kalau memang produksi cukup, kenapa kita masih impor? Ini kontradiktif dengan narasi ketahanan pangan yang selalu digaungkan,” ujar Yuyun Herlambang, analis kebijakan pangan dari INDEF.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai transparansi data produksi dan distribusi pangan dalam negeri. Banyak pihak menduga ada inkonsistensi dalam perencanaan dan pengelolaan stok pangan nasional.
Petani Lokal Merugi, Harga Anjlok Saat Panen Raya
Impor beras kerap dilakukan menjelang atau saat panen raya, menyebabkan harga gabah di tingkat petani anjlok. Dampaknya, petani kehilangan keuntungan dan enggan menanam kembali.