Kekhawatiran global tentang krisis iklim kembali mencuat setelah para ilmuwan dari Amerika Serikat mengumumkan temuan terbaru yang mengindikasikan perubahan serius di atmosfer Bumi. Pusat observasi Mauna Loa di Hawaii, yang selama puluhan tahun menjadi tempat pengukuran atmosfer paling terpercaya, mencatat lonjakan kadar karbon dioksida (CO) ke tingkat tertinggi sepanjang sejarah manusia.
Menurut laporan yang dikutip dari Mashable, pada 6 Juni 2025, Badan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) mencatat bahwa konsentrasi CO di atmosfer telah mencapai 427 parts per million (ppm), naik hampir 3 ppm dibandingkan tahun sebelumnya. Ini adalah rekor baru, dan menandai tingkat akumulasi karbon tercepat sejak pencatatan dimulai pada 1958.
Perubahan Atmosfer Tak Pernah Secepat Ini
Kenaikan CO tahunan memang biasanya memuncak pada bulan Mei karena pola musim dan vegetasi global. Namun, catatan tahun ini jauh melampaui prediksi dan menggambarkan realitas baru yang harus dihadapi umat manusia. Gas rumah kaca ini terbukti menjadi penyumbang utama dalam pemanasan global karena kemampuannya menjebak panas di atmosfer.
Menurut Ralph Keeling, Direktur Program CO dari Scripps Institution of Oceanography yang juga turut memantau data dari Mauna Loa, peningkatan ini bukan hanya tertinggi sepanjang sejarah peradaban manusia, tetapi juga terjadi dalam tempo yang sangat cepat. Ia menggambarkan situasi ini sebagai akumulasi polusi dari pembakaran bahan bakar fosil, yang ibarat sampah di tempat pembuangan—terus bertambah tanpa henti.
“Setiap tahun kita melihat titik puncak baru CO, dan ini adalah bukti bahwa polusi dari bahan bakar fosil terus menumpuk,” ungkap Keeling.
Cuaca Ekstrem Jadi Gejala Nyata
Lonjakan konsentrasi karbon ini sejalan dengan meningkatnya fenomena cuaca ekstrem di seluruh dunia. Administrator NOAA, Rick Spinrad, menegaskan bahwa dunia kini tengah menghadapi tahun-tahun paling panas dalam sejarah pencatatan iklim modern. Tak hanya suhu udara, suhu laut pun mencapai rekor tertingginya, dan diikuti oleh meningkatnya bencana alam seperti banjir, kekeringan, kebakaran hutan, hingga badai dahsyat.