Selain Goddard, seorang insinyur Jerman, Wernher von Braun, juga memberikan kontribusi besar dalam pengembangan roket. Von Braun berhasil menciptakan V-2, roket balistik pertama yang digunakan dalam Perang Dunia II. Setelah perang, Von Braun pindah ke Amerika Serikat dan menjadi salah satu perintis program antariksa NASA. Pada tahun 1969, roket buatannya sukses membawa misi Apollo 11 ke bulan, memungkinkan manusia untuk mendarat di bulan untuk pertama kalinya.
Sejak saat itu, roket telah menjadi sarana utama dalam eksplorasi luar angkasa dan penelitian astronomi. Pengembangan teknologi roket terus berlanjut, dengan berbagai negara dan perusahaan swasta bersaing untuk menciptakan roket yang lebih efisien dan aman untuk perjalanan luar angkasa. Selain untuk eksplorasi, roket juga digunakan untuk mengirim satelit, pesawat ruang angkasa, dan bahkan wahana antariksa yang dapat membawa manusia ke luar angkasa.
Penciptaan roket merupakan tonggak penting dalam sejarah ilmu astronomi dan eksplorasi luar angkasa. Dengan roket, manusia dapat meluncurkan misi eksplorasi ke berbagai planet, mengirim satelit untuk riset dan pengamatan, serta mempelajari lebih dalam tentang alam semesta. Pengembangan teknologi roket juga menjadi salah satu bukti kemajuan teknologi manusia dalam mengeksplorasi alam semesta yang begitu luas dan misterius.