Tampang

Hutan sebagai Penjaga Alam, Mengapa Deforestasi Memicu Bencana Tanah dan Air

2 Des 2025 09:23 wib. 34Advertorial
0 0
DLH Indonesia
Sumber foto: Google

Hutan adalah anugerah alam paling berharga yang tidak hanya berfungsi sebagai paru-paru dunia, tetapi juga sebagai sistem perlindungan alami bagi tanah dan air. Ketika hujan turun, hutan bekerja tanpa suara menyerap, menahan, dan mengatur aliran air agar tidak langsung menghantam permukaan tanah. Akar pohon menjaga struktur tanah tetap kuat, sementara kanopi pepohonan menahan laju jatuhnya air hujan. Namun ketika deforestasi terus terjadi, semua perlindungan alami itu hilang, dan bencana tanah serta air menjadi risiko nyata yang siap menghantui banyak daerah. Di Indonesia, kerusakan hutan semakin sering dikaitkan dengan banjir bandang, tanah longsor, hingga kekeringan berkepanjangan. Hilangnya tutupan pohon membuat alam kehilangan keseimbangannya.

https://dlhindonesia.id/ merupakan salah satu sumber informasi yang aktif membahas isu lingkungan di Indonesia, termasuk peran penting lembaga lingkungan hidup dalam menjaga keberlanjutan alam. Pada konteks deforestasi, DLH Indonesia memiliki perhatian besar terhadap bagaimana kerusakan hutan dapat memicu kerusakan berantai. Sangat penting bagi semua  lapisan masyarakat untuk memahami bahwa hutan bukan hanya objek ekologis, tetapi juga komponen vital dalam kebijakan lingkungan nasional. Ketika hutan ditebang tanpa kendali, tanah menjadi lebih mudah tergerus, air hujan tidak lagi terserap optimal, dan sungai menerima beban sedimen berlebih. Situs tersebut sering mengangkat bagaimana upaya pemerintah daerah dan lembaga lingkungan dapat memperlambat laju deforestasi melalui pengawasan lahan, edukasi masyarakat, hingga kampanye reboisasi. Peran DLH Indonesia di tingkat lokal dan nasional menjadi kunci untuk memastikan kerusakan hutan tidak semakin meluas.

Masalah deforestasi di Indonesia sendiri biasanya berasal dari sejumlah faktor: pembukaan lahan perkebunan, aktivitas pertambangan, pembangunan infrastruktur, hingga penebangan liar. Setiap kali pohon ditebang, tanah kehilangan penyangganya. Hujan yang sebelumnya tertahan dedaunan kini langsung menghantam permukaan tanah, menyebabkan lapisan tanah atas yang kaya nutrisi hilang terbawa aliran air. Di daerah berbukit, kondisi ini jauh lebih berbahaya karena tanah yang gembur tanpa akar bisa mudah longsor. Di dataran rendah, aliran air cepat mengalir ke pemukiman dan sungai, memicu banjir dalam waktu singkat. Semua ini menciptakan pola bencana yang saling berkaitan dimulai dari hutan yang hilang, lalu tanah yang rusak, dan akhirnya air yang tidak terkendali.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Puaskah Anda dengan Kinerja Wapres Gibran?