"Karena tengah malam itu (makan) nasgor (nasi goreng) pakai telor; internet, Indomie telur, dan kornet, pakai telur juga. Saya dulu pernah menyelinap, ada fresh telur langsung kita ambil bikin nasgor," kata Enggar, Senin (16/7).
Enggar menjelaskan bahwa kenaikan harga telur tidak ada kaitannya dengan momentum pilkada serentak pada akhir Juni kemarin. Dirinya menjelaskan karena dalam masa kampanye saja, sembako yang dibagikan tidak termasuk telur.
"Enggak ada itu telur (yang dibagikan dalam paket sembako)." jelas Enggar.
Ucapan Enggar tersebut dikonfirmasi oleh Kementerian Pertanian yang menyatakan bahwa lonjakan permintaan telur mencapai hingga 20-30 persen. Hal ini diakibatkan karena liburan panjang hingga gelaran piala dunia.