Tak hanya itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Semua imbauan ini diberikan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan masyarakat di sekitar Gunung Semeru.
Erupsi Gunung Semeru juga turut mempengaruhi sektor pariwisata di sekitar gunung, terutama pendakian ke puncak Semeru yang terpaksa ditutup untuk sementara waktu. Peningkatan aktivitas vulkanik tersebut juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan menghadapi potensi bahaya erupsi gunung bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Lereng Gunung Semeru.
Data-data seismik dan pengamatan visual gunung ini terus dipantau untuk memantau perkembangan aktivitas gunung dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat sekitar. Pihak terkait terus berkoordinasi untuk memberikan informasi yang jelas dan efektif mengenai status Gunung Semeru dan anjuran untuk menjaga keselamatan masyarakat.
Dalam konteks ini, peran pemerintah setempat dalam hal membangun infrastruktur darurat serta melakukan edukasi dan simulasi mitigasi bencana menjadi krusial. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang tepat mengenai tindakan evakuasi dan menghadapi situasi darurat akibat letusan gunung api.
Selain itu, keberadaan sistem peringatan dini yang efektif juga menjadi hal yang sangat penting. Hal ini tidak hanya mencakup peringatan untuk masyarakat sekitar, tetapi juga untuk para pendaki dan wisatawan yang berencana mengunjungi kawasan gunung api. Edukasi mengenai tindakan pengamanan dan evakuasi darurat juga perlu terus ditingkatkan agar mampu memberikan respons yang cepat dan tepat dalam situasi bahaya.