Tampang.com | Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, berkomitmen untuk menyiapkan strategi guna mendapatkan hasil yang terbaik dalam proses revalidasi status Geopark Kaldera Toba yang dijadwalkan berlangsung pada Juni 2025. Dalam keterangannya, Bobby berharap kawasan tersebut dapat kembali mendapatkan kartu hijau sebagai simbol pengakuan dari UNESCO. “Mudah-mudahan (mendapat kartu hijau),” ungkapnya usai peluncuran program Fast Track Youngpreneur 2025 di kantor gubernur pada hari Senin.
Bobby menjelaskan bahwa dua tahun lalu, yaitu pada 4-5 September 2023, kawasan Geopark Kaldera Toba mendapatkan kartu kuning dari UNESCO. Penurunan status ini menunjukkan bahwa pihak pengelola Geopark perlu melakukan perbaikan signifikan. "Kami sudah memulai sejumlah langkah, serta berkomunikasi dengan beberapa perusahaan yang memberikan CSR," tegasnya.
Gubernur juga menyatakan bahwa persiapan untuk revalidasi tidak hanya mencakup geopark saja, tetapi juga melibatkan semua geosite di Kaldera Toba. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan kabupaten dan kota yang ada di wilayah Sumatera Utara dalam proses ini.
Badan Pengurus Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp) juga tidak tinggal diam dalam menanggapi instruksi gubernur. Mereka siap melakukan gerak cepat untuk memastikan bahwa kawasan Danau Toba bisa mendapatkan kembali kartu hijau menjelang revalidasi oleh tim assessor UNESCO. General Manager TCUGGp, Azizul Kholis, menuturkan bahwa mereka melakukan peninjauan langsung ke 16 geosite yang tersebar di tujuh kabupaten di wilayah Danau Toba.