Faktor Struktural Tak Bisa Diabaikan
Mengaitkan pendapatan dengan atribut personal seperti kecerdasan dan kesehatan secara langsung memang mengandung kebenaran dalam kerangka teori. Tapi menyederhanakan hubungan itu tanpa mempertimbangkan faktor struktural seperti akses, ketimpangan wilayah, dan latar belakang sosial ekonomi justru bisa menutup mata dari akar ketimpangan yang lebih besar.
Pernyataan ini, jika tidak dijelaskan lebih hati-hati, berisiko menyalahkan individu atas kemiskinannya, seolah-olah mereka yang bergaji rendah kurang pintar atau tidak menjaga kesehatannya. Padahal, sistem dan lingkungan memiliki pengaruh besar dalam membentuk kesempatan dan kualitas hidup seseorang.
Visi Indonesia Emas 2045 dengan target pendapatan per kapita Rp 15 juta per bulan tentu adalah aspirasi bersama. Namun untuk mencapainya, dibutuhkan bukan hanya individu yang sehat dan pintar—tetapi juga sistem yang adil dan akses yang merata bagi seluruh warga negara.