Beban cicilan kendaraan bermotor yang semakin berat tak hanya menjadi beban finansial bagi individu, namun juga berdampak pada sektor perbankan dan industri otomotif secara keseluruhan. Para peminjam yang kesulitan membayar cicilan cenderung menimbulkan risiko kredit macet bagi perusahaan pembiayaan dan bank sebagai lembaga finansial yang menangani pembiayaan otomotif. Hal ini dapat mempengaruhi likuiditas dan kinerja keuangan perusahaan pembiayaan maupun bank.
Di sisi lain, industri otomotif pun turut merasakan dampak dari masalah ini. Penjualan kendaraan baru mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat rendahnya daya beli masyarakat dan ketidakpastian ekonomi. Ini bisa menjadi pukulan berat bagi produsen mobil dan motor, serta seluruh rantai pasokan terkait.
Dalam menghadapi masalah ini, diperlukan langkah-langkah yang bijaksana baik dari pemerintah maupun pelaku industri. Pemerintah perlu menjaga stabilitas ekonomi dan menciptakan kebijakan yang mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Sementara perusahaan pembiayaan dan bank perlu melakukan evaluasi terhadap kriteria pemberian kredit agar lebih selektif, serta memberikan solusi terbaik bagi para debitur yang mengalami kesulitan dalam pembayaran cicilan.