Salah satu korban, Rizal Sampurna, diketahui sempat menghubungi keluarga pada 13 Maret 2025 dan mengaku dipaksa bekerja sebagai scammer. Ia bahkan mengirimkan foto dirinya tengah diborgol saat bekerja.
Kabar duka datang pada 6 April 2025 ketika keluarga menerima informasi bahwa Rizal telah meninggal dunia. Informasi itu disampaikan oleh seseorang bernama Ihwan yang mengaku sebagai aparat di Kamboja. Namun, ketika keluarga meminta bukti dokumentasi jenazah, pihak Kamboja menolak karena seluruh dokumen telah diamankan oleh kepolisian setempat.
Ihwan Sahab Meninggal Akibat Cedera Kepala
Korban kedua, Ihwan Sahab, dilaporkan meninggal dunia pada 14 April 2025. Ia sempat dirawat di rumah sakit pada 5 April. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan adanya benturan keras di kepala yang diduga menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otaknya.