Tampang.com | Pemerintah terus mendorong program digitalisasi pendidikan lewat pengadaan Chromebook, pelatihan guru daring, dan platform belajar seperti Merdeka Mengajar. Namun, di balik geliat ini, ada fakta yang masih luput dari perhatian: ratusan ribu siswa di daerah terpencil masih tertinggal jauh dari akses teknologi pendidikan.
Koneksi dan Perangkat: Dua Masalah Utama
Menurut data Kemendikbudristek, hingga kuartal pertama 2025, masih ada lebih dari 9.000 sekolah di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang belum memiliki koneksi internet memadai. Bahkan di beberapa kabupaten di Kalimantan Utara dan Papua, akses listrik pun masih tidak stabil, membuat penggunaan perangkat digital nyaris mustahil.
“Siswa kami harus naik bukit atau ke desa tetangga untuk cari sinyal kalau mau ikut ujian daring,” ungkap Bu Lusi, guru SD di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.