Sejak tahun 2019, Kemendikbudristek telah melakukan uji coba penggunaan laptop Chromebook sebanyak 1.000 unit, dan hasilnya menunjukkan bahwa perangkat ini tidak efektif untuk dipakai dalam konteks pembelajaran di Indonesia. Laptop Chromebook sangat bergantung pada koneksi internet yang stabil dan cepat, yang hingga saat ini masih menjadi masalah besar di seluruh wilayah Indonesia. Terutama di daerah-daerah terpencil, akses internet yang tidak merata menjadi kendala sehingga memunculkan keraguan mengenai kesesuaian produk ini untuk diterapkan secara luas dalam pendidikan.
Harli juga menyampilkan pandangan lebih dalam mengenai dugaan persekongkolan yang ada di balik pengadaan ini. Menurutnya, fakta-fakta yang ada menunjukkan bahwa keputusan untuk membeli Chromebook meskipun sudah ada uji coba sebelumnya yang membuktikan ketidakefektifannya, menciptakan kecurigaan yang lebih besar. Dalam hal ini, Kejaksaan Agung belum mengumumkan identitas apapun terkait tersangka, namun penyidik telah melakukan sejumlah langkah investigasi dengan menggeledah dua apartemen yang diketahui milik salah satu pejabat aktif di Kemendikbudristek.