"Ini adalah sikap luar biasa yang akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi kita semua," tegasnya.
Intimidasi Terhadap Pengusaha dan Upaya Pendekatan Persuasif
Dedi juga mengungkapkan kekhawatiran banyak pengusaha yang merasa terintimidasi oleh praktik premanisme. Meskipun mereka enggan berbicara, pengusaha-pengusaha ini harus terus mengeluarkan uang untuk memenuhi tuntutan yang tidak wajar, yang bisa mengganggu kelancaran produksi dan pekerjaan mereka.
"Saat ini, banyak pengusaha yang terintimidasi. Mereka tidak mau bercerita keluar, tetapi dalam setiap waktu mereka harus mengeluarkan uang untuk pekerjaan dan produksi. Ini yang terjadi," ungkapnya.
Untuk itu, Dedi menilai pentingnya pendekatan persuasif guna mendorong keberanian para pengusaha dalam menyampaikan kondisi yang sebenarnya. "Agar iklim produksi di Indonesia tidak terganggu, baik produksi UMKM maupun pengusaha besar, ini akan menggerakkan ekonomi," jelasnya.
Presiden Bentuk Satgas Anti-Premanisme
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya praktik premanisme yang dilakukan oleh oknum-oknum ormas. Dalam rangka menindak tegas aksi-aksi ini, pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Premanisme yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Budi Gunawan. Satgas ini bertugas untuk menangani dan menindak praktik premanisme yang meresahkan masyarakat dan menghambat iklim investasi di Indonesia.