Tampang

Bukti Baru! Macet di Jakarta Bikin Tua di Jalan, Buang Waktu 65 Jam

29 Jun 2024 18:23 wib. 36
0 0
Bukti Baru! Macet di Jakarta Bikin Tua di Jalan, Buang Waktu 65 Jam
Sumber foto: iStock

Kemacetan menjadi masalah serius bagi pengguna jalan di Jakarta. Disamping membuat stres, studi terbaru menunjukkan bahwa kemacetan di Ibu Kota Indonesia juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan dan umur pengemudi. Berdasarkan laporan 2023 INRIX Global Traffic Scorecard, pengemudi di Jakarta kehilangan waktu lebih dari 60 jam akibat kemacetan, menjadikannya salah satu kota paling parah di Asia dalam hal keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Menurut laporan tersebut, tingkat keterlambatan pengemudi di Jakarta mencapai 65 jam dengan kecepatan rata-rata hanya 20,92 kilometer per jam sepanjang tahun 2023. Jakarta hanya kalah dari kota Istanbul sebagai kota paling macet di Asia, dengan Istanbul memimpin urutan Asia dan menempati peringkat keenam di dunia untuk urusan keterlambatan akibat kemacetan, mencapai 91 jam dengan kecepatan 20,92 kilometer per jam pada tahun yang sama.

Kondisi kemacetan Jakarta pada tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 33% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencapai 43,5 jam. Namun, meskipun mengalami peningkatan, kondisi kemacetan pada tahun 2023 masih lebih baik dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, ketika keterlambatan mencapai angka 80,6 jam.

Dampak kemacetan terhadap Jakarta sangat signifikan, sehingga Jakarta menempati urutan ke-10 sebagai kota dengan dampak kemacetan terparah di dunia pada tahun 2023, menurun dari peringkat ke-16 pada tahun sebelumnya. Laporan 2023 INRIX Global Traffic Scorecard yang dibuat oleh analis transportasi, Bob Pishue, mengungkapkan bahwa dampak kemacetan diukur berdasarkan pengaruh agregat kemacetan relatif terhadap populasi.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%