Kondisi kemacetan Jakarta pada tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 33% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencapai 43,5 jam. Namun, meskipun mengalami peningkatan, kondisi kemacetan pada tahun 2023 masih lebih baik dibandingkan sebelum pandemi Covid-19, ketika keterlambatan mencapai angka 80,6 jam.
Dampak kemacetan terhadap Jakarta sangat signifikan, sehingga Jakarta menempati urutan ke-10 sebagai kota dengan dampak kemacetan terparah di dunia pada tahun 2023, menurun dari peringkat ke-16 pada tahun sebelumnya. Laporan 2023 INRIX Global Traffic Scorecard yang dibuat oleh analis transportasi, Bob Pishue, mengungkapkan bahwa dampak kemacetan diukur berdasarkan pengaruh agregat kemacetan relatif terhadap populasi.
Kondisi kemacetan yang meresahkan ini sebagian besar disebabkan oleh pertumbuhan populasi yang pesat dan peningkatan permintaan akan kendaraan bermotor. Pasokan jalan raya yang tidak sebanding dengan pertumbuhan permintaan perjalanan telah menyebabkan meningkatnya kemacetan lalu lintas dan penundaan perjalanan. Dampaknya pun terasa pada tingkat individu, di mana waktu yang terbuang mencerminkan dampak kemacetan yang signifikan pada pengemudi dan komuter secara umum.