Selain itu, angin yang tenang di malam hari juga dapat menghambat pencampuran udara, sehingga udara dingin terperangkap di permukaan bumi. Dampaknya, daerah dataran tinggi atau pegunungan cenderung lebih dingin karena tekanan udara dan kelembaban yang lebih rendah.
Menurut BMKG, kondisi dingin ini merupakan fenomena umum yang terjadi di Indonesia saat musim kemarau. Pada sepekan ke depan, BMKG memproyeksikan bahwa cuaca cerah dan berawan akan tetap mendominasi wilayah Indonesia, terutama bagi bagian selatan.
Dampak dari langit cerah dan berkurangnya awan pada musim kemarau dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat. Salah satunya adalah peningkatan suhu di siang hari akibat dari radiasi matahari yang tidak terhambat oleh awan. Hal ini memengaruhi kondisi cuaca dan iklim di beberapa wilayah Indonesia, seperti meningkatnya suhu udara dan penurunan kelembaban udara.
Selain itu, kurangnya hujan juga dapat berdampak pada kekeringan tanah dan potensi bencana kebakaran hutan di beberapa wilayah. Tingginya suhu udara dan kekeringan juga bisa memengaruhi sektor pertanian dan ketersediaan air bersih bagi masyarakat.