BMKG menambahkan bahwa IOD Netral diperkirakan akan berlangsung hingga awal tahun 2025. Sementara itu, ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina mulai September 2024.
La Nina merupakan kondisi anomali iklim global yang ditandai dengan suhu permukaan laut (SPL) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dari suhu normalnya. Saat La Nina terjadi, sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi mengalami peningkatan curah hujan.
Guna memperkuat kesadaran akan dampak La Nina, BMKG mengingatkan bahwa kondisi ini bisa berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan badai tropis.
Dalam situasi seperti ini, peringatan dini dan pemantauan cuaca yang baik sangat penting. Upaya ini dapat membantu masyarakat dan pemerintah setempat untuk mengantisipasi dan merespons potensi ancaman kekeringan atau bencana hidrometeorologi lainnya dengan langkah-langkah yang tepat dan efektif. Semua pihak perlu ikut serta dalam upaya perlindungan dan mitigasi bencana, termasuk dalam pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.