Dilihat dari data-data berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa lembaga riset energi, permintaan global terhadap batubara terlihat masih tinggi, terutama di kawasan Asia. India, sebagai salah satu negara konsumen batu bara terbesar di dunia, memperlihatkan ketergantungan yang tinggi terhadap batu bara untuk pemenuhan kebutuhan energi listriknya. Dengan kondisi ini, terlihat tidak mengejutkan jika permintaan batu bara terus bertahan dengan harga yang relatif stabil dan cenderung naik di pasar dunia.
Gelombang panas di India dan sebagian Asia juga mempengaruhi kondisi ketersediaan listrik dan pasokan energi lainnya. Upaya mitigasi dampak dari gelombang panas menjadi fokus utama pemerintah dan industri energi, namun hal ini juga menimbulkan kekhawatiran atas ketersediaan pasokan energi dalam jangka panjang.
Dalam konteks ini, perlindungan terhadap sumber daya energi, termasuk batu bara, menjadi hal yang sangat penting. Meskipun penetapan kebijakan untuk mengurangi emisi karbon terus diperjuangkan, ketergantungan terhadap batu bara sebagai sumber energi masih tetap tinggi, terutama di negara-negara berkembang. Hal ini menuntut adanya keseimbangan antara pemanfaatan batu bara sebagai sumber energi dengan upaya pelestarian lingkungan.
Dari sudut pandang ekonomi, harga batu bara yang stabil atau meningkat di pasar global memberikan dampak yang positif bagi negara-negara pengekspor batu bara, seperti Indonesia. Meskipun di sisi lain, kenaikan harga batu bara bisa menjadi beban tambahan bagi negara-negara yang mengimpor batu bara dalam jumlah besar. Ini mendorong negara-negara tersebut untuk mencari alternatif sumber energi yang lebih ramah lingkungan, sehingga meningkatkan fokus pada pengembangan energi terbarukan.