Tampang.com | Keterlambatan dalam pencairan bantuan sosial (bansos) yang rutin terjadi setiap tahun kembali memicu keresahan di kalangan masyarakat miskin. Mereka yang menggantungkan hidupnya pada program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) kini terpaksa menghadapi ketidakpastian ekonomi yang makin menghimpit.
Ketergantungan pada Bansos, Tapi Keterlambatan Menambah Beban
Program bantuan sosial adalah salah satu sumber utama bagi keluarga miskin untuk bertahan hidup. Namun, keterlambatan distribusi bantuan membuat mereka terjerat dalam lingkaran kemiskinan yang sulit keluar. Banyak penerima bansos yang mengaku terpaksa menunda pengeluaran untuk kebutuhan pokok karena bantuan belum diterima.
“Dulu bantuan datang tepat waktu, sekarang sudah telat berbulan-bulan. Kami cuma berharap, itu pun tidak pasti,” ujar Siti, salah satu warga yang tinggal di daerah pelosok Yogyakarta.
Pemerintah Menyalahkan Proses Verifikasi, Tapi Masyarakat Merasa Terkucilkan
Pemerintah sering kali beralasan keterlambatan ini disebabkan oleh proses verifikasi dan validasi data yang panjang dan rumit. Namun, banyak masyarakat yang merasa bahwa proses tersebut justru semakin membingungkan dan menghalangi mereka dari mendapatkan hak mereka.