Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengungkap penyebab gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4).
Muhammad Wafid, Kepala Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, mengungkap hasil analisis berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lembaga Peninjau Geologi AS (United States Geological Survey/USGS), dan GFZ Jerman.
Menurut Wafid, kejadian gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas penujaman atau gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik, berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS, dan GFZ.
Badan Geologi melaporkan wilayah pesisir Jawa Barat selatan umumnya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara.
Lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada kedalaman menengah sehingga guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jawa Barat.