"Objectifikasi" Pelaku: Jika terlalu fokus pada daya tarik individu pendayung, ada risiko "objektifikasi" atau reduksi mereka menjadi sekadar objek visual, bukan sebagai atlet berprestasi.
Fenomena "Aura Farming" dalam Pacu Jalur adalah cerminan dari bagaimana budaya tradisional berinteraksi dengan dinamika media sosial modern. Ini adalah bukti kekuatan visual dan narasi yang menarik di era digital. Penting bagi semua pihak—penyelenggara, peserta, media, dan penonton—untuk bijak dalam menyikapi tren ini.
Memanfaatkan popularitas "Aura Farming" untuk meningkatkan kesadaran akan Pacu Jalur adalah hal yang baik. Namun, keaslian tradisi, semangat kompetisi yang sportif, dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya harus tetap menjadi prioritas. Jangan sampai pergeseran fokus ke sekadar "aura" melunturkan makna dan keagungan sejati dari Pacu Jalur yang telah menjadi kebanggaan Kuantan Singingi dan Indonesia.