Selain bentuknya yang unik, bunga Chiloschista tjiasmantoi memiliki ciri khas:
-
Ukuran kecil, hanya sekitar 1–1,2 cm
-
Warna kuning cerah dengan pola bintik jingga atau kemerahan
-
Dalam satu tangkai, bisa tumbuh hingga 30 kuntum bunga yang mekar bersamaan
-
Habitatnya berada di ketinggian 700–1.000 meter di atas permukaan laut
Karena warnanya yang menyerupai kulit pohon, anggrek ini sulit dikenali di alam liar kecuali saat berbunga.
Proses Penemuan dan Klasifikasi
Penemuan anggrek ini berawal dari survei botani yang dilakukan pada 2019 di Aceh. Spesimen yang dikumpulkan dan diteliti lebih lanjut menunjukkan perbedaan mencolok dibandingkan dengan spesies Chiloschista lainnya, seperti Chiloschista javanica dan Chiloschista sweelimii.
Setelah penelitian mendalam, para ahli mengonfirmasi bahwa spesies ini belum pernah dideskripsikan sebelumnya, sehingga menjadi penemuan pertama untuk Sumatera.