4. Penyesuaian Desain
Desain akhir terowongan tidak bersifat kaku dari awal, melainkan disesuaikan dengan kondisi nyata di lapangan. Pendekatan ini membuat metode NATM lebih ekonomis karena meminimalisir risiko overdesign, tetapi juga menjaga aspek keselamatan dengan responsif terhadap potensi ancaman geoteknik.
5. Pembangunan Lapisan Akhir
Setelah kestabilan terowongan terkonfirmasi, tahap terakhir adalah pembangunan lapisan akhir dengan menggunakan beton bertulang atau bahan pelapis lain untuk memperkuat struktur secara permanen.
Dengan penerapan metode NATM, pembangunan infrastruktur seperti terowongan ini tidak hanya menjadi inovasi dalam teknik rekayasa, tetapi juga menjamin keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan.