Profil Indira Chunda Thita yang begitu mencolok, di mata publik, juga menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana Kementan bisa memberikan fasilitas tersebut. Hal ini menciptakan tanda tanya besar di benak masyarakat. Publik juga mengkritik tindakan penggunaan dana yang seharusnya difokuskan untuk pembangunan pertanian, bukan untuk hal-hal yang dianggap tidak relevan.
Bahkan, dalam persidangan terbaru, Rabu (15/5/2024), terungkap ada aliran dana Rp 200 juta dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementan untuk pembayaran stem cell Indira Chunda Thita Syahrul. Meskipun begitu, tidak dipungkiri bahwa kepopuleran Indira Chunda Thita semakin bertambah setelah kasus ini mencuat. Namun, kontroversi yang melingkupi profilnya semakin mempersulit citranya di tengah masyarakat.
Kementan sebagai lembaga instansi yang dianggap harus menjalankan tanggung jawabnya secara baik, mendapat kritik keras karena tindakannya memberikan fasilitas tersebut kepada anak SYL. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi dan akuntabilitas lembaga tersebut dalam pengelolaan dana publik.