Sugianti juga memaparkan bahwa ada tekanan dalam dirinya karena kasus ini, yang membuatnya terpaksa kembali ke ranah hukum pidana. Ia menjelaskan bahwa bahkan hakim yang dekat dengannya merasa terpaksa karena hubungan antara mereka. Dengan semangat yang membara, Sugianti bersama tim pengacaranya berjuang untuk memperjuangkan keadilan bagi Pegi Setiawan.
Dalam proses perjuangannya, Sugianti menolak bantuan donasi dari netizen yang tergerak untuk membantunya, ia lebih memilih dukungan langsung dengan mengajak orang-orang untuk datang ke rumahnya jika ingin memberikan dukungan. Usaha Sugianti dan tim pengacaranya akhirnya membuahkan hasil manis ketika dalam sidang praperadilan pada Senin (8/7/2024), status tersangka Pegi Setiawan dinyatakan tidak sah.
Sorak sorai keadilan terdengar di ruang sidang praperadilan, menyambut putusan yang membebaskan Pegi dari tuduhan yang menimpa. Kemenangan ini sangat membanggakan, yang membuat Pegi Setiawan bisa kembali kepada keluarganya setelah resmi dibebaskan pada Selasa malam. Tidak hanya itu, Pegi juga berencana untuk segera kembali bekerja agar dapat membiayai keluarganya yang telah lama dirundung oleh kasus hukum yang menjeratnya.
Dalam kasus ini, terlihat betapa pentingnya peran seorang pengacara dalam mewujudkan keadilan bagi mereka yang membutuhkannya. Dengan keputusan praperadilan yang menguntungkan Pegi Setiawan, menunjukkan bahwa keberadaan pengacara yang gigih, seperti Sugianti, sangat berpengaruh dalam proses hukum. Artinya, kehadiran seorang pengacara yang peduli dan profesional dapat memberikan harapan dan perlindungan hukum bagi klien-klien mereka yang membutuhkan. Selain itu, hal ini juga menggambarkan hubungan emosional yang terjalin antara majikan dan karyawan, yang menunjukkan kesetiaan dan tanggung jawab yang mendalam dalam membantu dan melindungi satu sama lain.