Kondisi panas di planet GJ 9827d, setara dengan Planet Venus, menyebabkan air di atmosfer berubah menjadi uap panas. Björn Benneke, seorang profesor di Trottier Institute for Research di University of Montreal yang juga turut serta dalam penelitian ini, menyatakan bahwa temuan ini membuktikan bahwa planet dengan atmosfer kaya akan air benar-benar dapat ditemukan di sekitar bintang-bintang lain. Benneke menjelaskan bahwa ini merupakan kali pertama para ilmuwan berhasil secara langsung mendeteksi adanya atmosfer yang kaya akan air di planet selain Bumi. Selain itu, ini juga menjadi langkah penting dalam menentukan sebaran dan keragaman atmosfer di planet berbatu.
Lebih lanjut, para astronom menduga bahwa GJ 9827d merupakan versi hangat dari bulan es Jupiter, Europa, yang memiliki lautan di bawah lapisan kerak es yang tebal. Planet ini, kata Benneke, kemungkinan setengahnya merupakan air dan setengahnya batu. Temuan ini menimbulkan misteri baru dalam eksplorasi alam semesta, sebagaimana air dianggap sebagai salah satu molekul yang paling umum ditemukan. Selama bertahun-tahun, para astronom sudah memahami bahwa deteksi air menjadi kunci utama dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Thomas Greene, salah satu penulis dalam studi, menyatakan bahwa mengamati air adalah "pintu gerbang" bagi penemuan hal-hal lain di luar angkasa. Dengan penemuan yang luar biasa ini, banyak harapan terletak pada alat seperti James Webb Space Telescope (JWST) untuk memungkinkan studi masa depan terhadap jenis planet seunik GJ 9827d ini.