Kejahatan korupsi dalam proyek militer tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga berdampak langsung pada kesiapan dan kekuatan militer suatu negara. Dana yang seharusnya digunakan untuk memperkuat pertahanan negara justru disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam pengeluaran anggaran pertahanan, yang pada akhirnya dapat berdampak buruk pada kekuatan militer dalam menghadapi konflik dan ancaman keamanan.
Negara-negara lain yang sedang mengalami konflik juga harus waspada terhadap praktik korupsi dalam proyek-proyek militer. Langkah-langkah preventif dan pencegahan harus diterapkan secara ketat untuk mencegah penyelewengan dana dan sumber daya yang seharusnya digunakan untuk kepentingan nasional.
Kasus penangkapan wakil Menteri Pertahanan Rusia juga menjadi pelajaran penting bagi negara-negara lain mengenai perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana militer. Keterbukaan dan pertanggungjawaban yang tinggi dalam pelaksanaan proyek-proyek militer dapat menjadi langkah awal untuk mencegah praktik korupsi merajalela.
Di tengah konflik yang sedang berlangsung, isu korupsi dalam proyek militer dapat menjadi bumerang bagi kekuatan pertahanan suatu negara. Kepentingan nasional seharusnya diletakkan di atas segalanya, dan penyalahgunaan kekuasaan dan dana negara harus dihentikan secara tegas dan tindakan yang menunjukkan ketegasan.