Kondisi ini menyebabkan beberapa pemerintah setempat merasa perlu untuk memberikan insentif bagi para pemuda agar menikah. Di Provinsi Shanxi, misalnya, terdapat penawaran hadiah sebesar 1.500 yuan (setara dengan Rp 3,3 juta) bagi wanita di bawah 35 tahun dan pria yang menikahi untuk pertama kalinya. Kebijakan menarik ini merupakan bentuk upaya pemerintah untuk merangsang angka pernikahan yang terus menurun dan menghadapi krisis demografis.
Dengan segala dinamika ini, tampak bahwa fenomena menikah di China tidak hanya berkaitan dengan keputusan pribadi, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh norma-norma sosial dan tekanan dari lingkungan. Di masa depan, bagaimana pemerintah dan perusahaan akan menangani isu pernikahan dan kehidupan pribadi karyawan akan menjadi perhatian yang tak kalah menarik untuk dibahas.