Berdasarkan kutipan dari dokumen tersebut, disebutkan bahwa rezim Kyiv (Kiev) dapat berupaya menciptakan "bom atom sederhana" dalam kerangka Proyek Manhattan. Proyek ini menjadi bukti bahwa menciptakan bom atom sederhana tidak akan menjadi tugas yang sulit, bahkan 80 tahun setelah proyek tersebut dilakukan oleh Amerika Serikat dalam Perang Dunia II. Dokumen tersebut bahkan berpendapat bahwa Ukraina dapat membuat bom tersebut tanpa sumber daya besar yang digunakan AS hampir 80 tahun lalu.
Ukraina diketahui memiliki pembangkit listrik Zaporizhzhia, yang merupakan pembangkit terbesar di Eropa dengan enam reaktor, disamping tiga pembangkit lainnya. Hal ini membuat rezim Kyiv memiliki potensi untuk mengambil batang bahan bakar bekas dari total 15 reaktor, sehingga memberikan cukup bahan untuk memproduksi bom nuklir yang dalam teorinya dapat digunakan sebagai bentuk pertahanan terhadap Rusia.
Laporan yang disusun oleh Oleksii Yizhak, kepala departemen di Institut Nasional Ukraina untuk Studi Strategis, memperkirakan bahwa Ukraina memiliki hingga tujuh ton plutonium yang tersedia. Meskipun pemerintah Ukraina membantah laporan ini dengan mengatakan bahwa mereka berkomitmen pada Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan tidak memiliki rencana untuk mengembangkan senjata nuklir, namun potensi ini tetap menyita perhatian internasional.