Lebih dari 300 Visa Dicabut, Mahasiswa Pro-Palestina Jadi Sasaran
Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah yang lebih besar dalam agenda Trump untuk membatasi masuknya orang asing yang dianggap "bermasalah". Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyebut bahwa sejak akhir Maret 2025, pemerintah telah mencabut lebih dari 300 visa. Beberapa di antaranya adalah milik mahasiswa asing yang menunjukkan dukungan terhadap Palestina atau mengkritik Israel.
Mereka yang dianggap "mengancam kepentingan luar negeri" bisa dikenai deportasi, bahkan jika mereka masih aktif menjalani pendidikan di universitas-universitas AS.
Kecaman terhadap Trump: Ancaman terhadap Kebebasan Berekspresi
Langkah ini menuai kritik tajam dari berbagai pihak, terutama organisasi hak asasi manusia dan pengacara kebebasan sipil. Banyak yang menilai kebijakan ini diskriminatif dan melanggar prinsip kebebasan berpendapat yang dijamin oleh Konstitusi AS.