Ada beberapa penyebab yang menjelaskan mengapa cabai diterima dengan cepat di berbagai belahan Asia. Pertama adalah rasa pedasnya yang memberikan karakteristik unik pada masakan. Dalam banyak budaya, citarasa pedas sangat dihargai, dan cabai memberikan dimensi baru pada makanan. Di negara-negara seperti Thailand dan India, cabai menjadi salah satu bahan utama dalam banyak hidangan, menambah kelezatan dan meningkatkan daya tarik makanan.
Kedua, cabai memiliki beberapa manfaat kesehatan yang menjadikannya pilihan populer di kalangan masyarakat Asia. Kandungan vitamin C yang tinggi dan senyawa capsaicin dalam cabai dikenal dapat meningkatkan metabolisme, membantu menurunkan berat badan, dan bahkan memiliki sifat anti-inflamasi. Hal ini menjadikan cabai bukan hanya sebagai bumbu masak, tetapi juga sebagai bahan yang mendukung gaya hidup sehat.
Setelah diterima dengan baik di Asia, cabai mulai mengalami berbagai bentuk adaptasi dan penyilangan. Dalam perjalanan waktu, banyak varietas baru dari cabai yang dikembangkan sesuai dengan selera dan iklim lokal. Di Indonesia, misalnya, terdapat cabai rawit yang dikenal sebagai salah satu cabai terpedas dan menjadi bahan utama dalam banyak masakan, dari sambal hingga pelengkap nasi.